Business Model Canvas

Mengeksekusi ide usaha secara cepat, efektif, dan  pastinya hemat tentu saja menjadi fokus  utama setiap pebisnis/wirausahawan masa kini. Yang dapat dilakukan untuk mencapai ketiga hal tersebut adalah dengan menerapkan strategi dari Business Model/model bisnis. Agar lebih jelas, simak penjelasan berikut ini:

A.  Business Model

Pengertian model bisnis dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah model bisnis sebagai metode. Model bisnis sebagai metode artinya model bisnis  merupakan cara untuk menciptakan suatu nilai atau standar dalam dunia kerja. Yang kedua adalah model bisnis dilihat dari elemen-elemennya, sebagai contoh ketika model bisnis terdiri dari komponen produk, pendapatan dan pendapatan, pelanggan, aset, serta pengetahuan. Yang kegita adalah model bisnis sebagai strategi bisnis, yang dimana digunakan sebagai alat untuk merumuskan strategi bisnis perusahaan.

Meskipun terdapat banyak pengertian terkait konsep model bisnis, pengertian-pengertian tersebut memiliki esensi yang sama, yang pertama sebagian besar definisi model bisnis menganggap penciptaan nilai pelanggan sebagai salah satu fokus utama. Model bisnis harus menggambarkan bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan. Kedua, dalam definisi berbagai model bisnis juga disebutkan logika pendapatan yang diperoleh perusahaan, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model bisnis juga harus menjelaskan bagaimana perusahaan menghasilkan laba dari operasinya. Ketiga, konstruksi model bisnis juga harus berorientasi eksternal dan menjelaskan hubungan antara perusahaan dan berbagai pelaku bisnis dalam jaringan usaha yang terkait. Yang terakhir dapat disimpulkan bahwa kerangka model bisnis yang baik juga harus menggambarkan sumber daya dan kapabilitas perusahaan dalam menjalankan suatu usaha/bisnis.

B.   Business Model Canvas (BMC)

Business Model Canvas merupakan kerangka kerja yang dikenal luas untuk mendefinisikan model bisnis startup. BMC berisi strategi manajemen berupa grafik visual yang memuat 9 elemen. Alexander Osterwalder memperkenalkan  model bisnis ini untuk pertama kalinya dalam bukunya yang berjudul "Business Model Generation". Dalam buku ini, Alexander mencoba menjelaskan kerangka sederhana untuk menunjukkan elemen penting yang terkandung dalam model bisnis.

C.   Kegunaan/Tujuan BMC

Kegunaan/tujuan BMC antara lain:

1. Tujuan penyusunan BMC adalah untuk menjelaskan, mengevaluasi, memvisualisasikan dan mengubah model bisnis untuk memaksimalkan kinerja yang dihasilkan oleh startup. Model bisnis ini dapat diadopsi oleh semua jenis perusahaan rintisan, tidak hanya terbatas pada bidang usaha

2. Mampu memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen, value dari produk yang sedang dibuat serta dapat memahami model bisnis dari kompetitor. 

3.   Mewujudkan ide bisnis secara cepat dan efisien.

4.  Diskusi dengan para pelaku bisnis atau brainstrorming menjadi lebih terstruktur dan tidak memakan waktu lama.

5. BMC dapat digunakan sebagai blueprint dokumen rencana bisnis perusahaan. Saat pelaku bisnis mengeksekusi ide bisnis, mereka dapat menggunakan  BMC sebagai pedoman perusahaan dalam mengeksekusi ide bisnis sesuai poin yang telah dirancang sebelumnya, sehingga perusahaan dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pelaksanaan bisnisnya.

D.  Contoh BMC

Model bisnis kanvas dijabarkan dalam bentuk sembilan blok/elemen dasar yang menunjukkan logika dibalik intensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Sembilan blok tersebut mencakup empat bidang bisnis utama yaitu pelanggan, produk, infrastruktur dan kelayakan finansial. Berikut adalah sembilan blok BMC beserta contohnya:

 



1.      Customer Segments (CS)

CS mewakili sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dihubungi atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis, karena tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan bertahan lama. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik, perusahaan perlu membaginya menjadi segmen yang berbeda berdasarkan kebutuhan, perilaku, atau atribut lainnya. Perusahaan harus secara jelas mendefinisikan CS yang perlu dilayani dan yang perlu dihindari. Contoh: sebuah perusahaan kosmetik A ingin meproduksi serta menjual krim wajah yang murah tetapi berkualitas. Target produksinya adalah krim wajah untuk individu yang memiliki kulit kering dan berminyak, sedangkan target customernya adalah individu berusia 16 tahun keatas serta sedang memiliki permasalahan pada kulit.

2.      Value Proposition (VP)

VP mendefinisikan bagaimana kita memaksimalkan nilai yang ada pada produk sehingga pelanggan ingin membeli atau menggunakan produk yang kita jual. Strategi untuk menentukan VP adalah bagaimana pemilik produk memberikan solusi yang dapat memecahkan masalah pelanggan atau memenuhi kebutuhan pelanggan. Beberapa VP mungkin memerlukan pendekatan inovatif dan memiliki penawaran menarik, seperti diskon, produk dengan kinerja cepat, atau mungkin versi terbaru dari produk dengan dukungan teknologi mumpuni. Contoh: perusahaan kosmetik A menetapkan VPnya dengan membuat krim berbahan vegan serta cruelty free, selain itu perusahaan tersebut juga mengadakan promo-promo menarik sehingga banyak pelanggan yang meminati krim dari perusahaan tersebut.

3.      Channels

Channels merupakan sebuah media yang dapat menyampaikan value yang ditawarkan pelaku usaha kepada pelanggan. Channels dapat berupa webiste, seorang sales atau marketplace. Perusahaan harus dapat mencari sebuah media yang paling efektif dengan biaya minim untuk menghubungkan produknya kepada pelanggan. Terdapat 5 fase dalam Channels, yakni Awareness, Evaluation, Purchase, Delivery, dan After Sales. Contoh: untuk mempromosikan bisnisnya, perusahaan kosmetik A memilih marketplace sebagai Channel, dikarenakan potensi pelanggan yang cukup tinggi serta tidak membutuhkan biaya yang besar saat memulai.

4.      Customer Relationship (CR)

Customer Relationship mendeskripsikan jenis relasi yang dibangun perusahaan dengan pelanggan. Manfaat dari CR adalah perusahaan mampu mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk serta pelayanan yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Salah satu bentuk CR adalah personal assistance (PA). Contoh: perusahaan kosmetik A menggunakan sistem PA untuk membantu pelanggan dalam memilih produk sekaligus menjaga komunikasi serta loyalitas pelanggan.

5.      Revenue Streams

Revenue Streams menentukan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan profit melalui penjualan produk. Terdapat 2 jenis pendapatan dalam Revenue Streams, pertama pendapatan operasional yang mengacu pada profit yang dihasilkan dari penjualan produk. Kedua adalah pendapatan non-operasional yang mengacu kepada profit yang dihasilkan oleh bisnis sampingan perusahaan. Contoh: perusahaan kosmetik A mendata pendapatan dari penjualan krim secara online dan secara offline (di toko).

6.      Key Resources

Key Resources diartikan sebagai Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan, agar perusahaan dapat berjalan denga baik, mencapai target pasar, serta menjag hubungan baik dengan pelanggan. Contoh: perusahaan kosmetik A merekrut seorang brand ambasador agar produk mereka semakin dikenal. Perusahaan A juga telah merekrut seorang admin untuk mengelola marketplace serta seorang finance untuk mengelola keuangan.

7.      Key Activities

Key Activities meupakan  kegiatan apa yang dilakukan perusahaan untuk menawarkan Value Proposition ke banyak pasar sehingga mencapai target perusahaan. Salah satu bentk kegiatan Key Activities adalah dengan mempromosikan produk melalui wadah yang telah tersedia. Contoh: perusahaan kosmetik A memiliki telah merencanakan kegiatan untuk mempromosikan produk dan perusahaan mereka melalui platform sosial media dengan memanfaatkan sosial media seorang figur publik (endorsement). Dengan melakukan kegiatan tersebut perusahaan A berkeyakinan bahwa pihaknya telah menciptakan banyak value.

8.      Key Partnership

Ketika perusahaan menentukan partner atau jaringan untuk mensupply dan sebagai mitra yang membuat model bisnis perusahaan tersebut dapat berfungsiAda banyak alasan mengapa perusahaan membangun hubungan dengan mitra, sehingga kemitraan sangat penting bagi banyak model bisnis. Perusahaan membentuk aliansi untuk mengoptimalkan model bisnis mereka, mengurangi risiko, atau memperoleh sumber daya tertentu. Ada 4 jenis mitra yang menjalin partnership yakni:

a.       Strategic Alliances: antara dua perusahaan yang bukan kompetitor.

  1. Cooperation: strategic partnership antara kompetitor.
  2. Joint Ventures: untuk membangun bisnis baru.
  3. Buyer-Supplier relationship: untuk menjamin supply yang handal.

Contoh: perusahaan A memilih jenis kemitraan Strategic Alliances dengan perusahaan b dengan tujuan mengurangi biaya melalui skala ekonomi atau pengingkatan pengetahuan, meningkatkan akses pada teknologi baru, memperbaiki usaha-usaha riset dan pengembangan, serta memperbaiki kualitas produk.

 

9.      Cost Structure

Cost Structure berarti penjabaran terkait biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menjalankan sebuah model bisnis. Blok ini merinci semua biaya yang dikeluarkan oleh Key Source, Channel, dan Key Activities. Contoh struktur biaya termasuk biaya produk, biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku yang digunakan. Contoh struktur biaya lain yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah biaya internet, tagihan listrik, biaya promosi, dsb. Contoh: perusahaan A telah merangkum dengan detail biaya-biaya yang telah dan perlu dikeluarkan oleh perusahaan, seperti biaya operasional serta biaya promosi.

E.        Kesimpulan

     Business Model Canvas sangat bermanfaat dalam  meneksekusi suatu ide bisnis, terutama bagi perusahaan-perusahaan startup. BMC memungkinkan setiap pelaku bisnis dalam suatu perusahaan untuk mengutarakan  ide-ide yang tidak terbatas dari sudut pandang yang  berbeda-beda. BMC juga dapat memberikan gambaran umum tentang kebutuhan pelanggan juga pasar, sehingga perusahaan dapat terus up to date dan mendapat keuntungan yang maksimal.

     Terima kasih telah membaca artikel ini, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan artikel ini. Semoga bermanfaatJ.

Referensi

Afau, S. (2020, Juni 6). Medium. Dipetik 10 17, 2020, dari Medium: https://medium.com/indieapps/business-model-canvas-dan-contoh-kasus-c2eda45c3104

Indonesia Productivity and Quality Institute. (t.thn.). Dipetik 10 17, 2020, dari ipqi.org: https://ipqi.org/apakah-business-model-itu/

Wardhana, Y. (2019, November 5). Harmony Blog. Dipetik 10 17, 2020, dari Harmony: https://www.harmony.co.id/blog/bisnis-model-canvas-pahami-konsep-praktis-dan-manfaatnya#:~:text=Bisnis%20model%20canvas%20merupakan%20sebuah,dalam%20bentuk%20elemen%2Delemen%20visual.&text=Dengan%20menerapkan%20bisnis%20model%20canvas,bisnis%20akan%20menj

 

 

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Pitch Deck? Apa itu?

KEMITRAAN USAHA/BISNIS

Marketing Insight, Apa dan Bagaimana?