Pitch Deck? Apa itu?

      Halo Sobat Pena, bagaimana kabarnya? Semoga Sobat sekalian selalu dalam keadaan sehat dan diberkahi oleh Tuhan YME ya, Amin. Kali ini saya akan membahas tentang sesuatu yang disebut Pitch Deck, apakah Sobat pernah mendengarnya? atau bahkan sudah pernah membuatnya? Jika belum jangan risau, karena hari ini saya kan menjelaskan seefisien mungkin tentang Pitch Deck untuk Sobat Pena. Seperti yang Sobat lihat, dunia bisnis tidak ada habisnya, alias dinamis, alias pasti akan ada hal baru yang kita pelajari setiap harinya, contohnya topik hari ini.

    Sebagai pelaku usaha pasti kita akan mencari berbagai cara yang kreatif dan efisien untuk memajukan juga mengembangkan bisnis kita bukan? Jika pada artikel pertama saya menjelaskan tentang cara membuat bisnis dengan menggunakan Business Model Canvas, sekarang saya akan menjelaskan tentang bagaimana cara menunjang keberhasilan suatu bisnis yang kita geluti, bukan hanya dari segi materil tetapi juga exposure (bagaimana bisnis kita dapat diketahui banyak orang). Untuk lebih detailnya silahkan disimak ya penjelasan di bawah ini, semoga bermanfaat 😊

I. Overview Pitch Deck

      Pitch deck adalah presentasi singkat yang menguraikan rencana bisnis Sobat. Dengan bantuan ini, Sobat dapat menjelaskan produk yang dimiliki kepada calon investor dan membuat mereka tertarik untuk mendanai bisnis Sobat. Berbagai alat umum (seperti PowerPoint, KeyNote atau Prezi) biasanya digunakan untuk membuat presentasi singkat. Sobat tidak hanya dapat menjelaskan rencana bisnis yang dimiliki, tetapi Sobat juga bisa menggunakan platform promosi saat bertemu dengan perusahaan lain atau orang yang mungkin menjadi calon co-founder.  Intinya, tujuan dari dibuatnya pitch deck salah satunya adalah agar investor mau membiayai atau mendanai start-up yang dibuat. Oleh karena itu, dalam membuat pitch deck tidak boleh asal-asalan, tampilannya haruslah menarik dan informatif. Setelah memahami fungsi dan arti dari pitch deck, langkah selanjutnya adalah membuat pitch deck


    Dalam mempresentasikan pitch deck, terkadang Sobat akan dibatasi oleh waktu, 0leh karena itu dalam mempresentasikan pitch deck ada baiknya Sobat mampu memaparkannya seefisien dan sesingkat mungkin. Terdapat beberapa hal yang bisa Sobat lakukan ketika menghadapi situasi di atas (waktu), yakni:

  • Mengambarkan atau memperkenalkan sebuah ide bisnis atau startup kepada eksternal audiens secara singkat. 
  • Tunjukkan kesan pertama yang menarik dengan menunjukkan ide, struktur dan metode Indikator bisnis atau visi perusahaan.
  • Meyakinkan dan persuasif, oleh karena itu, pitch deck harus dirancang dengan menarik dan mudah dicerna oleh audiens target.

Perlu diingat sekali lagi bahwa saat melakukan presentasi fokus Sobat adalah mendapatkan perhatian dari orang yang dituju agar ia/mereka dapat mengetahui lebih lanjut terkait bisnis/startup yang sedang Sobat geluti.

II. Unsur-Unsur Pitch Deck
   
        Sebelum masuk ke tips and trick pitch deck, kita harus memahami terlebih dahulu unsur-unsur penyusun suatu pitch deck, yuk disimak!

1. Cover: bagian ini merupakan salah satu yang terpenting dalam pitch deck. Pada cover, Sobat harus dapat membuat kesan pertama yang baik kepada audience, karena ketika covernya menarik, audience akan merasa penasaran untuk melihat slide selanjutnya. Jadi cover tujuannya adalah menarik perhatian audience untuk memperhatikan slide-slide selanjutnya. Pada cover, Sobat dapat mencantumkan nama bisnis, logo bisnis, tagline, website, penghargaan yang telah dicapai, dsb yang dapat membuat audience kagum dengan profil bisnis Sobat.

2.  Problem: pada bagian ini, Sobat dapat memberikan ilustrasi tentang berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh lingkungan sosial. Hal-hal yang dapat Sobat cantumkan dalam slide ini antara lain:
  • Aktivitas sehari-hari masyarakat
  • Kendala yang dialami masyarakat saat melakukan aktivitas tersebut
  • Tingkat kesulitan kendala tersebut
  • Mengapa kendala tersebut bisa terjadi
  • Seberapa ingin masyarakat untuk menyelesaikan kendala tersebut

3. Solution: seperti namanya, solution bertujuan untuk menjawab kendala pada no.2. Hal-hal yang dapat dicantumkan pada slide ini, antara lain:
  • Paparkan secara singkat solusi yang ditawarkan dan bagaimana bisnis yang ditawarkan dapat menyelesaikan kendala yang terjadi.
  • Paparkan keunggulan bisnis yang dapat  membuat masyarakat beralih kepada produk Sobat.

4. Market size: bagian ini menekankan bahwa bisnis Sobat memiliki pasar. Deskripsikan dengan singkat tentang pelanggan dan pasar yang berpotensial terhadap  produk atau layanan yang ditawarkan. Hal-hal yang dapat dicantumkan pada slide ini, antara lain:
  • Customer Segments
  • Potensi pasar yang available
  • Segmen pasar yang ingin dituju

5. Product: Sobat dapat menjelaskan terkait produk/jasa yang ditawarkan kepada konsumen, meliputi manfaat, keunikan, fungsi, serta testimoni pribadi.

6. Business Model: Pada beberapa artikel sebelumnya saya telah memaparkan mengenai BMC, ternyata BMC juga diperlukan lho dalam mempresentasikan pitch deck. Tujuannya adalah mengetahui dengan lebih jelas terkait potensi pasar serta kemungkinan keuntungan yang dapat diraih oleh bisnis Sobat.

7. Go to market: pada slide ini, jelaskan rencana bisnis yang dimiliki serta proses penjualannya,untuk menarik perhatian audience. Gambarkan secara singkat dan jelas strategi utama yang ingin digunakan.


8. Competition: Jelaskan bagaimana menghadapi kondisi persaingan, kemudian jabarkan mind map yang ada (tentang lokasi, kelebihan, kekurangan serta peluangnya). Fokus utamanya adalah pada apa yang membuat bisnis Sobat  berbeda dalam hal persaingan dan keunggulan dan apa yang Sobat dapatkan dari mereka (berupa kemitraan, teknologi, kekayaan intelektual, kesederhanaan, proses bisnis, jaringan, dsb.)

9. Traction: Slide ini bertujuan untuk membuktikan bahwa bisnis yang ditawarkan memiliki nilai ekonomi atau potensi untuk pengembangan yang tepat. Biasanya merupakan hasil dari pengembangan produk atau jasa pada tahap awal siklus bisnis (model bisnis yang akan digunakan untuk pengujian), yang menunjukkan bahwa solusi yang diberikan oleh perusahaan dapat mengatasi masalah yang ada. Hal-hal yang dapat dicantumkan pada slide ini antara lain:
  • Sales bila ada.
  • Indikator lainnya seperti transaksi, lalu lintas situs/internet, perkembangkan pasar, dsb.
  • Prediksi atau proyeksi jika belum memiliki data konkrit untuk mendukung, tetapi benar-benar terjadi di pasar.
  • Milestones, yang merupakan goals jangka pendek dari keseluruhan goals jangka panjang bisnis Sobat.
  • Emotional validation, merupakan testimoni dari konsumen maupun media.

10. Team: Jelaskan mengapa Sobat dan team adalah orang yang tepat untuk merealisasikan  ide bisnis tersebut. Tunjukkan keahlian dan keunikan setiap anggota tim, dan bagaimana team Sobat akan bekerja sama untuk mendukung kesuksesan visi bisnis yang Sobat rintis.

11. Call for action: Pernyataan singkat tapi jelas tentang apa Apa yang bisnis Anda butuhkan saat ini (tujuan utama).


12. Closing: Pada slide ini Sobat dapat mengisinya dengan nama bisnis, logo bisnis, kontak/narahubung bisnis Sobat, dan tagline bisnis Sobat.



III. Tips and Tricks Pitch Deck

        Nah, sekarang kita sudah sampai di bagian terakhir dari pitch deck. Pada bagian ini say akan membeberkan tips-tips yang dapat berguna ketika Sobat ingin menyusun pitch deck.

  • Susunlah pitch deck  yang terdiri dari 10 hingga 15 slide. Ketika melihat suatu pitch deck, sebenarnya investor hanya ingin melihat garis besar produk atau jasa yang ditampilkan. Mereka biasanya tidak punya banyak waktu, jadi presentasi harus singkat tapi dengan gambaran yang jelas. Untuk itu, slide yang disiapkan tidak boleh terlalu panjang. Sobat dapat menyiapkan data sebanyak mungkin untuk mendukung peragaan, tetapi harap sertakan data ini sebagai lampiran saja. Sobat dapat menampilkan data atau slide lain ini jika diminta oleh investor.

  • Kuasai tentang materi pitch deck dengan sebaik-baiknya. Saat berhadapan dengan startup tahap awal, investor biasanya tidak terlalu memikirkan keakuratan data yang ditampilkan oleh founder di meja penjualan. Sebaliknya, mereka ingin melihat bagaimana cara berpikir para pendiri usaha dalam melihat angka-angka yang ada dan bagaimana menghubungkannya ke bisnis yang diusulkan.

  • Gunakan ukuran font yang mudah dibaca. Pitch deck bukanlah laporan atau argumen yang akan dibaca investor satu-persatu. Mereka biasanya melongkap-longkap untuk menghemat waktu dan mencoba memahami arti sebenarnya dari produk atau ide bisnis yang akan dikembangkan. Oleh karena itu, yang terbaik adalah menggunakan ukuran font yang cukup besar (lebih dari 24) untuk membentuk pitch deck dan hanya menekankan poin-poin utama.

  • Hindarilah penggunaan kata-kata yang sulit dan bertele-tele, tujuannya adalah untuk menghemat waktu serta dapat lebih dipahami oleh semua orang.

  • Jangan sungkan untuk mempelajari presentasi/pitch deck perusahaan lain. Untuk para pendiri usaha yang memulai sebuah startup untuk pertama kalinya, sebaiknya pelajari tentang pitch deck yang diproduksi oleh perusahaan lain dan berhasil mendapatkan uang dalam jumlah besar dari produsen mereka. Tidak perlu menyalin persis, tapi Lihat bagaimana mereka menampilkan data, lalu sesuaikan dengan kondisi startup milik Sobat.


    Kira-kira seperti itu gambaran luas mengenai pitch deck, semoga suatu saat Sobat dapat membuat pitch decknya sendiri ya. Semoga artikel kali ini dapat bermanfaat untuk semua yang membacanya. Semoga Sempena 😊

Comments

Popular posts from this blog

KEMITRAAN USAHA/BISNIS

Marketing Insight, Apa dan Bagaimana?