Yuk, Mulai Usaha Mandiri


A.      Pendahuluan

Halo Sobat Pena! Kembali lagi dengan tulisan saya minggu ini, terima kasih ya sudah kembali lagi ke blog ini. Kali ini saya akan berbagi insight dari sebuah webinar yang dilaksanakan oleh Universitas Esa Unggul pada tanggal 31 Oktober 2020 kemarin, dan secara khusus saya akan membagikan insight dari materi yang dibawakan oleh Ibu Dr. Dewi Motik, M.SI. Sedikit cerita, beliau merupakan salah satu pengusaha wanita yang terkenal di Indonesia sekaligus seorang sosio-enterpreneur, pengajar, dan pendiri Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI). Dari cerita-cerita yang saya dengar, saya bisa menyimpulkan bahwa beliau merupakan pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berjiwa sosial tinggi.

Saya pribadi sangat senang dengan pembawaan beliau yang easy going dan tidak suka dengan hal-hal yang ribet atau susah, dan pembawaan beliau membuat saya jadi semakin tertarik dengan materi yang dibawakan. By the way topik yang dibawakan oleh Ibu Dewi berjudul “Yuk, Mulai Usaha Mandiri”. Awalnya mindset saya mengatakan bahwa membangun sebuah usaha, apalagi usaha mandiri itu sangat susah dan butuh persiapan yang benar-benar matang, namun mindset saya dipatahkan sama Bu Dewi di seminar tersebut. Entah karena pembawaan beliau yang telihat santai atau memang memulai sebuah bisnis sebenarnya sangat mudah, meskipun mudah Bu Dewi tetap menekankan bahwa apapun yang terjadi kita sebagai pelaku bisnis harus terus berusaha dan memanfaatkan peluang yang ada. Selain itu kita harus punya “kulit badak” alias tidak mudah tersinggung dan malu ketika usaha yang kita tawarkan ditolak atau tidak disukai oleh beberapa konsumen, karena tidak semua orang suka dengan kita tetapi pasti ada yang suka, dan kita harus bisa mengalihkan fokus sepenuhnya kepada orang-orang yang suka dengan usaha kita tadi agar usaha kita bisa maju.

Daripada banyak basa-basi lebih baik langsung saja ya saya berikan insightnya, silahkan disimak dan semoga bermanfaat☺.

B.      Insight

Berikut adalah poin-poin keren yang saya dapatkan dari Ibu Dewi:

1.       BERSYUKUR untuk semua teknologi yang bisa kita nikmati pada saat ini. Selain bersyukur kita juga harus mau bekerja keras dan cerdik dalam arti memanfaatkan segala kemudahan teknologi yang kita miliki untuk memulai usaha.

2.       ACTION. Perlu diketahui bahwa memulai usaha tidak melulu harus berpatok kepada teori/analisis/perhitungan, meskipun dalam ranah profesional ketiga hal tersebut tetap diperlukan. Yang paling penting adalah tindakan atau action kita dalam memulai suatu usaha, misalnya seorang ibu yang harus kehilangan suaminya di usia 25 tahun harus mampu menghidupi dan menyekolahkan kelima anaknya hingga perguruan tinggi. Di mata orang lain hal tersebut kelihatannya mustahil dan hidup mereka akan selamanya pas-pasan, tetapi ibu tersebut tanpa perhitungan yang matang langsung menyewakan 2 kamar di rumahnya kepada mahasiwa setempat sambil menjual sembako, hingga akhirnya kelima anak tersebut dapat menyelesaikan studi mereka. Kisah tersebut cukup menampar saya, bahwa ternyata banyak sekali faktor yang membuat seseorang merintis usaha, salah satunya adalah keterpaksaan. Apapun faktornya, usaha yang dibarengi aksi tanpa banyak basa basi pasti akan membuahkan hasil yang memuaskan. Intinya kata Bu Dewi “jangan kebanyakan teori!”

3.       YAKIN dengan produk atau jasa yang kita tawarkan adalah yang terbaik. Tidak semua orang dapat menyukai produk/jasa kita, tetapi yang bisa kita lakukan adalah belajar untuk meningkatkan kualitas dari orang-orang yang tidak suka dan memelihara kepercayaan dengan pelanggan yang menyukai produk/jasa kita. Selain itu, kita jangan malu menawarkan produk/jasa yang kita miliki kepada orang lain, kepercayaan diri merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Di samping yakin kita harus punya “kulit badak” dimana kita tidak mudah sakit hati dan tersinggung ketika mengalami penolakan, kita bisa improve dengar permintaan pasar bahkan kita bisa menciptakan pasar kita sendiri.

4.       MENYUKAI UANG untuk KEBAIKAN. Salah satu perkataan Bu Dewi yang paling saya sukai adalah ketika beliau berkata “Saya seneng punya uang, saya seneng tangan di atas, dengan uang itu saya bisa bantu orang”, saya jadi semakin percaya bahwa apa yang ditabur itu yang akan dituai, dalam arti jika kita menabur kebaikan maka kita juga akan menuai kebaikan suatu saat nanti. Bisnis bukan hanya untuk memperkaya diri, tetapi untuk memperkaya orang-orang di lingkungan sekitar kita juga.

5.       JUAL SEMUA. Maksud dari 2 kata tadi bukan menjual perabotan yang kita punya, tetapi kita harus bisa menjual produk/jasa yang kira-kira sedang hype di pasar, misalnya saat sedang belajar masak kita iseng mencoba membawa masakan itu ke orang lain untuk dicicipi dan ternyata rasa masakan kita enak. Nah dari sana kita bisa melihat peluang usaha, kita bisa mulai merintis usaha kuliner dan menjualnya kepada orang sekitar baru setelah laris kita bisa mulai menjangkau konsumen di luar lingkungan kita.

6.       BERGAUL dan jangan sombong. Relasi sangat diperlukan agar usaha kita bisa dikenal dan berkembang, tanpa pelanggan dan kepercayaan orang lain usaha kita tidak akan mungkin berjalan.

7.       TUHAN NO.1, KEBAHAGIAAN NO.2, UANG NO.3. Sebagai manusia sekaligus pelaku usaha kita harus bisa menyusun skala prioritas, seperti yang dikatakan oleh Ibu Dewi jika kita taat dan memprioritaskan Tuhan di atas segala-galanya, maka kedua hal setelahnya yakni kebahagiaan dan uang pasti akan mengikuti kita.

C.      Kesimpulan

Membangun sebuah usaha memang sejatinya tidak selalu mudah, akan ada banyak tantangan yang menghadang di tengah jalan. Tetapi dengan doa, kerja keras, dan pengetahuan yang dimiliki segala tantangan dapat dilewati bahkan tanpa kita sadari. Semangat Sobat Pena yang sedang merintis usaha, semoga usaha yang kalian geluti dapat membawa sempena (berkah) bagi diri kalian, keluarga, dan orang-orang di sekitar kalian☺.

 

Berikut terlampir dokumentasi webinar yang dilaksanakan oleh Universitas Esa Unggul termasuk link full webinarnya ya, semoga tulisan kali ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

 

 


Comments

Popular posts from this blog

Pitch Deck? Apa itu?

KEMITRAAN USAHA/BISNIS

Marketing Insight, Apa dan Bagaimana?